Mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa Emansipasi
Wanita yang kini populer dengan istilah Kesetaraan Gender di indonesia telah
dimulai pada jaman Kerajaan Majapahit. Aatau jika itu dianggap terlalu jauh,
pada zaman perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah muncul sosok-sosok
Pejuang Wanita Indonesia. Kini, mereka dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Berikut disajikan sosok Pahlawan Nasional Wanita Indonesia.
Cut Nyak Dhien yang sudah renta dan mengalami gangguan pengelihatan berhasil menarik perhatian para tahanan dan bupati Suriaatmaja di tempat pengasingannya, beberapa ulama yang ditahan bersama Cut Nyak Dhien menyadari bahwa ia merupakan seorang muslimah yang ahli dalam ilmu agama islam, sehingga ia dijuluki sebagai “Ibu Perbu”.
Cut Nyak Dhien adalah salah satu Pahlawan Nasional Wanita
Indonesia yang lahir pada Selasa, 0-1-1848 di Lampadang, Aceh. Cut Nyak Dhien berasal dari keluarga bangsawan yang agamis yang merupakan keturunan
langsung Sultan Aceh, yaitu Teuku Nanta Seutia, seorang uleebalang VI Mukim.
Pada usia 12 tahun, yakni tahun 1862 ia dinikahkan oleh
orangtuanya dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga, putra dari uleebalang Lamnga XIII
dan mereka memiliki satu anak laki-laki.
Masa Perjuangan Melawan
Belanda
Pada 26 Maret 1873, Belanda menyatakan perang kepada Aceh
dan mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh. Pada 8 April 1873,
Belanda menguasai Masjid Raya Baiturrahman serta membakarnya dan daerah VI
Mukim berhasil di duduki Belanda yang akhirnya membuat suaminya, Teuku
Ibrahim bertempur untuk merebut daerah VI Mukim.
Namun sayangnya Teuku Ibrahim gugur dalam perang di Gle
Tarum, 29 Juni 1878, hal ini membuat Cut Nyak Dhien marah dan bersumpah
akan menghancurkan Belanda dan melanjutkan perjuangan suaminya untuk memimpin
perang. Setelah Cut Nyak Dhien menjanda, Teuku Umar salah satu pejuang Aceh
meminangnya untuk dijadikan istri sekaligus rekan perjuangan karena sangat
kagum dengan semangat Cut Nyak Dhien, mereka menikah pada tahun 1880 dan
memiliki anak yang diberi nama Cut Gambang.
Bersama Teuku Umar, Cut Nyak Dhien membangun
kembali kekuatan dan meningkatkan moral semangat perjuangan Aceh melawan
Belanda di sejumlah tempat, mereka berdua merupakan pasangan suami istri yang
berbahaya bagi kekuasaan Belanda di Aceh.
Namun takdir berkata lain, pada 11 Februari 1899 Teuku Umar
ditemukan gugur dalam perperangan dan membuat pasukan Cut Nyak Dhien semakin
melemah karena mendapatkan tekanan terus menerus dari Belanda. Ditambah lagi
kondisi fisik dan kesehatan Cut Nyak Dhien terus menurun sampai akhirnya
Belanda berhasil menangkapnya di Beutong Le Sageu. Untuk menghindari pengaruh
Cut Nyak Dhien pada Aceh, Belanda mengasingkannya ke Sumedang.
Akhir Hayat
Cut Nyak Dhien yang sudah renta dan mengalami gangguan pengelihatan berhasil menarik perhatian para tahanan dan bupati Suriaatmaja di tempat pengasingannya, beberapa ulama yang ditahan bersama Cut Nyak Dhien menyadari bahwa ia merupakan seorang muslimah yang ahli dalam ilmu agama islam, sehingga ia dijuluki sebagai “Ibu Perbu”.
Kegiatan Cut Nyak Dhien memberikan pengaruh besar di
Sumedang, beliau mengajarkan agama islam dan merahasiakan jati dirinya sebagai
seorang putri sultan dari Aceh. Pada tanggal 6 November 1908, Ibu Perbu
meninggal dunia. Cut Nyak Dhien diakui oleh Presiden Soekarno sebagai Pahlawan
Nasional Indonesia melalui SK Presiden RI No.106 Tahun 1964 pada
tanggal 2 Mei 1964.
Demikian sajian informasi mengenai Mengenal Cut Nyak Dhien; Pahlawan Nasional Wanita Indonesia yang
dapat disajikan pada kesempatan ini.
Untuk mengetahui Para Pahlawan Wanita Indonesia lainnya silahkan KLIK pada tautan di bawah ini:
- Wanita Hebat Zaman Doeloe; Ratu Kencana Wungu - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; RA. Kartini - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Cut Nyak Dhien - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Cut Nyak Meutia - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Raden Dewi Sartika - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Martha Khristina Tiahahu - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Maria Walanda Maramis - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Hj. Siti Walidah Ahmad Dahlah - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Nyi Ageng Serang - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Hj. R. rasuna Said - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Opu Daeng Risaju - [klik di sini]
- Pahlawan Nasional Wanita; Rohana Kudus - [klik di sini]
- "Pahlawan" Nasional Wanita; Raden Ayu Lasminingrat - [klik di sini]
Labels:
Sejarah,
Sosok dan Motivasi
Thanks for reading Mengenal Cut Nyak Dhien; Pahlawan Nasional Wanita Indonesia. Please share...!
0 Komentar untuk "Mengenal Cut Nyak Dhien; Pahlawan Nasional Wanita Indonesia"
Your comment for me, please!