Sampai saat ini kita masih mengenal Perguruan Taman Siswa sebagai Lembaga Pendidikan Swasta yang mungkin Tertua di Indonesia.
Atau mungkin ada yang tidak mengetahui karena di kota tempat tinggalnya tidak
ada Sekolah Taman Siswa. Namun juga, mungkin ada yang hanya sebatas mengetahui
bahwa Taman Siswa tidak lebih dari Lembaga Perguruan lainnya yang
menyelenggarakan pendidikan di Indonesia seperti kebanyakan Yayasan Pendidikan.
Sekolah atau Perguruan Taman Siswa adalah nama sekolah yang
didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli
tahun 1922 di Yogyakarta. Taman Siswa diambil dari dua kata yaitu Taman yang
berarti tempat bermain atau tempat belajar dan Siswa yang berarti orang
yang mengikuti pembelajaran. Pada waktu pertama kali didirikan, sekolah Taman
Siswa ini diberi nama "National Onderwijs Institut Taman Siswa", yang
merupakan realisasi gagasan Ki Hajar Dewantara bersama-sama dengan teman di
paguyuban Sloso Kliwon.
Sebagai Induk Penyelenggara Pendidikan, Sekolah Taman Siswa
menyelenggarakan pendidikan jari jenjang pendidikan dasar sampai dengan
pendidikan tinggi. Istilah untuk itu di Sekolah Taman Siswa adalah sebagai berikut:
- Taman Indria atau Taman kanak-kanak (TK)
- Taman Muda atau Sekolah Dasar (SD)
- Taman Madya atau Sekolah Menegah Pertama (SMP)
- Taman Dewasa atau Sekolah Menengah Atas (SMA)
- Taman Guru atau Sarjana Wiyata atau Universitas (Universitas)
- TK “Taman Indria”
- SD “Taman Muda”
- SMP “Taman Madya”
- SMA “Taman Dewasa”
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Taman Siswa Jakarta
- Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta,
- Universitas Tamansiswa Padang,
- Universitas Tamansiswa Palembang,
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Banjarnegara.
Prinsip dasar dalam sekolah/pendidikan Taman Siswa yang
menjadi pedoman bagi seorang guru dikenal sebagai Patrap Triloka. Konsep ini
dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara setelah ia mempelajari sistem pendidikan
progresif yang diperkenalkan oleh Maria
Montessori (Italia) dan Rabindranath Tagore (India/Benggala).
Patrap Triloka memiliki unsur-unsur yang diambil dari budaya dan harapan pendidikan
Indonesia yang kemudian diungkapkan dalam bahasa Jawa, yaitu :
- Ing Ngarsa Sung Tulada (diartikan “yang di depan memberi teladan"),
- Ing Madya Mangun Karsa (diartikan “yang di tengah membangun kemauan/inisiatif"),
- Tut Wuri Handayani (diartikan "dari belakang mendukung").
Demikian sajian informasi mengenai Mengenal Sekolah TamanSiswa sebagai Legenda Pendidikan di Indonesia yang bisa disampaikan. Semoga
Bermanfaat !!!
Labels:
Pendidikan,
Sejarah
Thanks for reading Mengenal Sekolah Taman Siswa sebagai Legenda Pendidikan di Indonesia. Please share...!